Jambi – Realisasi kebutuhan pupuk
bersubsidi yang saat ini masih terus dibahas baik itu di Tinkat Pemerintah
Pusat, Tingkat I Provinsi dan Tingat II Kabupaten Kota, keterlambatan realisasi
pupuk bersubsidi masih terkendala pada penyerapan, namun untuk kebutuhan masih
sangat tinggi, terjadi selisih angka yang cukup tinggi antara penyerapan dengan
kebutuhan pupuk bersubsidi.(05/12/2017)
Dalam
pertemuan Rapat Pokja Pupu dan Pertisida Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan
Peternakan Provinsi Jambi, yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Ahmad Mausul,
SP dan dihadiri 3 produsen pupuk.
Banyak
permasalahan yang di temukan di Kecamatan, salah satunya kecamatan Tanjabtim
Provinsi Jambi yakni kebutuhan pupuk, ada !, namun stok pada gudang kecamatan
kosong, menjawab pertanyaan ini, Bapak Thamrin selaku Pimpinan PT Pupuk
Iskandar Muda (PT.PIM), mengatakan "Armada angkutan Kapal yang mengangkut
pupuk, tidak menyanggupi kapasitas yang akan dikirim, namun pupuk akan tetap di
realisasikan, secara kontiniue, yang jelas sampai desember 2017 ini semua pupuk
harus terealisasi." Jelasnya.
Namun saat
ini persentase penyerapan pupuk Urea bersubsidi pada masing – masing kabupaten
adalah Kota Jambi 62,80 %, Kabupaten Muaro Jambi 86,04 %, Kabupaten Batang Hari
83,56 %, Kabupaten Bungo 85,26 %, Kabupaten Tebo 95,19 %, Kabupaten Tanjabbar
88,10 %, Kabupaten Tanjabtim 63,14 %, Kabupaten Merangin 90,05 %, Kabupaten Sarolangun
90,82 %, dan Kabupaten Kerinci 89,10 %, dari persentase diatas Kabupaten Tebo
saat ini telah merealisasikan pupuk urea bersubsidi hingga 95,15 %.