Saniatul Lativa : Setetes Keringat Petani, Mempunyai Peran Penting Wujudkan Swasembada Pangan - TPHKP -->

Breaking

logo

Saniatul Lativa : Setetes Keringat Petani, Mempunyai Peran Penting Wujudkan Swasembada Pangan

Saniatul Lativa : Setetes Keringat Petani, Mempunyai Peran Penting Wujudkan Swasembada Pangan


Muara Tebo - Masih ingat dengan dusun olak bandung ? ya benar, baru saja beberapa waktu yang lalu melakukan penanaman perdana padi bersama kadis TPHKP bersama jajarannya dan juga melibatkan aparat desa setempat.

Baru pertama kalinya terdengar membuka lahan persawahan seluas 25 ha yang dilakukan secara swadaya, dengan bergotoroyong, medan yang berat dan penuh tantangan, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat.

Penyerahan bantuan Hantraktor & Pompa Air Kepada Kelompok Tani Olak Bandung Makmur
oleh Anggota DPR RI Ibu Hj. Saniatul Lativa, SE Bidang Pertanian
Penyerahan Bantuan Alat Penggiling Padi yang diserahkan langsung oleh Ir. Sarjono 
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultra dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo

Bulan ramadhan penuh dengan kerahmatan dari Allah SWT, bulan penuh berkah memang butuh pengorbanan dan tenaga ekstra di bulan ramadhan ini untuk menempuh perjalanan menuju lokasi sawah petani olak bandung, walau demikian tidak membuat surut semangat petani untuk bersawah. 

Melihat semangat masyarakat (petani) olak bandung yang begitu luar biasa membuat  rasa penasaran Ibu Hj.  Saniatul Lativa, SE selaku Anggota DPR RI Komisi IV Bidang Pertanian, beliau ingin turun langsung meninjau lokasi tersebut walaupun di bulan ramadhan dan saat berpuasa.



Ibu Hj. Saniatul Lativa, SE Anggota DPR RI Komisi IV saat memberikan sambutan kepada
masyarkakat olak bandung

Sesampai dilokasi sawah olak bandung Hj. Saniatul Lativa disabuat antusias oleh masyarakat olak bandung, dan dalam sambutannya beliau mengatakan "Saya sangat bangga sekali dengan petani olak bandung ini, tidak perduli medan yang berat bukan halangan untuk menanam padi, maka atas dasar ini pula saya hadir disini ingin meninjau langsung lokasinya, dan ternyata memang butuh perjuangan untuk bisa sampai disini, ini pulalah yang menjadi motivasi saya untuk terus memperjuangkan apa – apa yang dibutuhkan oleh pertanian kabupaten tebo khususnya, ini akan menjadi prioritas saya, bahkan semua yang dilakukan oleh bapak/ ibu saya juga ceritakan semua baik itu bersama anggota komisi DPR RI maupun Kementerian, agar mereka juga tahu kalau petani memang benar – benar berjuang untuk kedaulatan pangan” tegasnya dalam sabutan.



Saat meninjau lokasi cetak sawah yang dilakukan secara swadaya dan bergotong royong
oleh masyarakat olak bandung

Tidak sedikit bantuan yang sukses diperjuangkan oleh Ibu Hj. Saniatul,  Alsintan yakni Handtraktor, power tracer, pompa air, alat penggiling padi, dan lainnya yang bersumber dari dana aspirasi DPR RI yang digiring beliau dari pusat ke kabupaten tebo, saat ini saja kabupaten tebo tengah mempersiapkan 4 unit UPPO (Unit Pembuatan Pupuk Organik),  dimana untuk kabupaten tebo sudah terealisasi sebanyak 4 unit, sementara pada tahun 2016 sudah terealisasi sebanyak 3 unit.

Dalam kunjungannya saat sesi Tanya jawab, perwakilan dari kelompok tani sekaligus mewakili masyarakat olak bandung, saat ini mereka sangat mebutuhkan peralatan penggilingan padi dan handtraktor, hal ini sudah lama mereka tanyakan karena memang pengadaan dan bantuan tersebut saat itu belum ada makanya belum terealisasi, namun kehadiran Ibu Hj. Saniatul Lativa, SE saat ini selain memang penasaran beliau juga ingin meninjau  langsung lokasi cetak sawah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat olak bandung, sekaligus memberikan secara simbolis Handtraktor yang didanai oleh dana aspirasi DPR RI, dan sekaligus Kadis TPHKP Ir. Sarjono juga menyerahkan secara simbolis bantuan Mesin Perontok Padi yang di danai dari dana APBD, terjawab sudah permasalahan petani olak bandung kecamatan sumay.



Foto bersama usai mengunjungi lokasi sawah petani olak bandung

peralatan tersebut memang mereka butuhkan, pasalnya ketika panen mereka harus menyeberangi sungai untuk menggiling hasil padi mereka, jika alat penggiling padi tersedia dilokasi mereka, tentunya akan meminimalisir pengeluaran para petani.

Ditambahkan lagi oleh Ibu Saniatul “Saya akan tetap perjuangkan kebutuhan petani kabupaten tebo khususnya dan petani provinsi jambi umumnya, jika memang petani melakukan penanaman padi 2 kali dalam setahun, dalam mewujudkan swasembada pangan, Setetes keringat bapak ibu (petani), mempunyai peran penting dalam membangun sector pertanian dalam melaksanakan swasembada pangan” ungkap beliau mengakhiri sambutannya

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact