Muara Tebo - Bulan Ramadhan merupakan bulan berkah bagi semuar orang terutama umat muslim, pasalnya bagi pedagang biasanya, bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, dimana keuntungan berlipat ganda.
Begitu juga dengan para petani seharusnya, namun kali ini berbeda yang dirasakan oleh petanai cabai pada umumnya, harga cabe sangat murah sekali, sehingga biaya perawatan dan biaya produksi, tidak bisa tertutupi dengan harga cabai sekarang ini, bulan ramadhan tahun lalu harga cabai mencapai Rp. 30 s/d 50 ribu per kilonya, namun dibulan ramadhan kali ini harga cabai benar - benar anjlok berkisar Rp. 10 s/d 15 ribu per kilonya.
Seperti yang dirasakan oleh petani kecamatan tebo ulu Darmono, sangat merasakan sekali dampak anjolknya harga cabai, belum lagi cabai yang di impor dari luar kabupaten.
"mau tidak mau kita jual murah pak, dari pada cabai kita busuk, kita berharap tidak seperti ini, mungkin kedepan kami salaku petani memohon kepada pemerintah daerah untuk selalu mengontrol pasokan cabai dari luar, kasihan sama petani lokal, rasanya cabe ini tidak pedas lagi" ungkap Darmono ketika dikonfirmasi.
Pantauan dipasar harga tertinggi cabai mencapai Rp. 15 ribu/ kg hal ini tidak bisa dipungkiri, pasalnya banyaknya pedagang yang mengimpor cabai dari luar kabupaten, sementara kebutuhan cabai untuk kabupaten tebo, masih tertutupi dari petani lokal.
Demi terjualnya cabai, kini Darmono bersama beberapa temannya menjajakan cabai kerumah - rumah, walaupun jual murah yang penting habis dan tidak sia - sia.