Muara Tebo - Ada uang ada barang, ternyata makna kata itu memang benar adanya, tidak bisa dipungkiri, ketika kendaraan kehabisan bahan bakar tentunya harus dilakukan pengisian bahan bakar dengan cara membelinya dengan uang, dan jika tidak ada uang kendaraanpun tidak bisa difungsikan dengan normal, tetap bisa berjalan dengan cara didorong namun sia sia saja
Makna ini juga berlaku kepada seluruh Penyuluh THL Kabupaten Tebo khususnya, kualitas kerja THL mulai menurun, pasalnya mereka lebih fokus mencari penghasilan di bidang lain demi memenuhi kebutuhan keluarga, masalahnya 4 (empat) bulan mereka belum menerima gaji.
Menindaklanjuti hal ini Ketua Furum THL -TBPP Provinsi Jambi Burhani melalui Sekjennya Roni Jenahn, mengatakan, "Saat ini Bendarhara tengah mengurus administrasi di KPPN dan BRI dan setelah itu baru mengajukan pencairan, dan Pejabat Pembuat Komitmen juga sudah mengatakan bahwasanya paling lambat minggu ke 4 bulan April akan cair, walau demikian kita akan tetap kawal mulai dari administrasi hingga pencairan, agar tidak terjadi penundaan lagi" jelasnya kepada rekan - rekan THL yang penuh dengan harapan.
Hal senada dikatakan oleh Kabid PSP Wahyu Murdo, SP ketika dikonfirmasi,
"Kita sudah tanyakan hal ini langsung ke Provinsi Jambi, seharunya bulan lalu seharusnya cair, terkait perombakan kabinet dan SK Pengguna Anggaran Baru yang ditandantangani oleh Gubernur, prosesnya kembali keawal lagi, berkemungkinan dalam waktu dekat ini akan ada pencairan gaji THL, dan juga Ketua Forum THL Provinsi Jambi juga sudah dapat penjelasan dari Kasi Penyuluhan Provinsi Jambi" Jelas Wahyu ketika dikonfirmasi.
Bagaimana kita bisa kerja optimal, jika kebutuhan dasar/ pokoknya macet, 4 bulan bisa dikatakan waktu yang lumayan lama, dan selama 4 bulan pula berbagai cara yang dilakukan oleh THL untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka ada yang berhutang, ada yang mencari pekerjaan sampingan dan lain sebagainya.
Jika saja pencairan gaji THL masih ada penundaan lagi, maka kita sudah bisa memperkirakan, produksi pertanian akan menurun dan kedaulatan pangan Kabupaten Tebo terancam gagal, pasalnya Penyuluh sangat berperan penting dalam peningkatan produksi pertanian dan kedaulatan pangan, apa lagi saat ini tenaga penyuluh di Indonesia bisa dikatakan belum bisa tercover, dan pertanian Indonesia saat ini masih membutuhkan ribuan tenaga penyuluh demi terlaksananya program swasembada pangan.
Setelah adanya penjelasan panjang diatas semoga saja penyuluh THL sedikit lega, walau saat ini yang dibutuhkan kepastian, dan tetap semangat dalam bekerja karenamu juga terlaksana swasembada pangan