Muara Tebo - Siapa yang tidak kenal dengan Desa Malako Intan, sekitar Januari 2017 lalu sukses panen raya untuk kedua kalinya, kini Desa Malako Intan melalui Gapoktan Tunas Muda berinisiatif untuk mendistribusikan hasil panen mereka dalam bentuk beras yang akan siap dipasarkan, dengan sistem bagi hasil ini mereka bisa dikatakan sukses dalam membina kelompoknya, tentunya tidak terlepas dari bimbingan dari penyuluh setempat.
Roni Jehan, yang merupakan penyuluh yang membina Gapoktan Tunas Muda kini tengah diskusi alot bersama Gapoktan Tunas Muda untuk mendistribusikan hasil panen mereka dalam bentuk beras kemasan goni 10 kg, yang diberi label Beras Malako Intan, rencananya beras yang dipacking akan didistribusikan di kabupaten tebo saja dulu, namun tidak menutup kemungkinan bisa di ekspor keluar daerah atau ke kabupaten lainnya, saat ini mereka tengah mempacking 430 karung ukuran 10 kg seperti yang dikatakan penyuluhnya.
"Memang saat ini kita akan memproduksi beras goni ukuran 10 kg sebanyak 430 karung, rencanan sasaran konsumennya untuk kabupaten tebo saja, dan bahkan mungkin jika sukses kita akan mencoba mencari grosir atau distributor yang berani MoU dengan kita dalam pemasaran produksi beras ini, untuk harga beras ini kita akan jual Rp. 90.000/ goninya, memang saat ini kita terkendala modal, walau demikian kita akan tetap berusaha semaksimal mungkin produksi ini tetap akan dipasarkan, sasaran utama saat ini jika berminat kita akan menjualnya kepada ASN lingkup Pemda Tebo, namun jika ada yang berminat membeli dalam jumlah besar silahkan hubungi redaksi dinas" Ungkap Roni Jehan selaku penyuluh desa malako intan ketika dikonfirmasi via hp.
Menindaklanjuti kegiatan Gapoktan Tunas Muda, Kadis TPHKP berpendapat,
"Kita menyambut gembira atas semangat Gapoktan Tunas Muda beserta aparat desa sera seluruh petaninya yang tahun 2016 mau menanam 2 kali yang sebelumnya hanya 1 kali, untuk itu pemerintah daerah melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo akan terus memfasilitasi gerak langkah gapoktan khususnya dalam penanganan pasca panen dan pemasarannya, untuk pemasaran langkah awal adalah menghimbau seluruh PNS se Kabupaten Tebo agar membeli beras produksi tebo sendiri, dimana harganya lebih murah Rp. 9000/ kg tanpa pengawet dan lebih segar sementara harga beras diluar Rp. 10 ribu/ kg nya, dan yang lebih penting lagi adalah perlunya kepedulian masyarakat tebo untuk mengkonsumsi produk sendiri, perlu diketahui selama ini produksi beras tebo sudah dipasarkan hingga ke Provinsi Riau khususnya hasil ladang, Kita melihat geliat petani malako intan (Gapoktan Tunas Muda) cukup sukses, mulai dari panen raya sampai ke produksi beras untuk dikonsumsi yang akan mereka pasarkan saat ini, kita dengar Gapoktan Tunas Muda saat ini terkendala dengan dana, kita akan perjuangkan dana bantuan dari pusat sebesar Rp. 200 jt untuk pengembangan usaha yang mereka lakukan saat ini, bersama - sama kita berdoa, semoga bantuan yang akan kita minta kepada pemerintah pusat ini bisa direalisasikan, untuk pemasaran beras yang sudah di packing bisa kita coba lingkup pemda, pesan kita teruslah berkarya, kita juga tekankan kepada gapoktan yang lain tunjukan karyamu" ungkap Ir. Sarjono selaku Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo ketika dikonfirmasi via Hp.
Langkah demi langkah yang dilakukan Gapoktan Tunas Muda menggambarkan bahwasanya kelompok tersebut memang benar - benar berbuat, dapat kita lihat dari yang mereka lakukan saat ini, mungkin Gapoktan lain bisa mencontoh hal serupa, apapun yang Gapoktan, Kelompok lakukan saat ini untuk kemajuan kelompok itu sendiri, sudah memberikan sumbangsihnya kepada pemerintahan kabupaten tebo, dan indonesia, jayalah engkau petaniku, swasembada pangan akan tercipta dari tanganmu.