Muara Tebo - Diawali sebagai penyulu pertanian, Pak Mu'az lebih memilih menggeluti bidang Hortikultura fokus pada buah naga, bibit Sabila yang mendominan di kabupaten tebo, dikit demi sedikit beliau kembangkan hingga pekarangan rumah dipenuhi tanaman buah naga.
Masih belum merasa puas, beliau mengembangkan lagi tanaman buah naga dengan berbagai varian warna, saat ini beliau tengah mengembangkan tanaman buah naga seluas 2,2 ha, namun yang baru ditanam saat ini baru 800 batang untuk seperempat hektarnya, beliau juga berencana menjadikan tempat ini sebagai kawasan agrowisata petik buah naga satu - satunya di kabupaten tebo.
Tidak itu saja, di areal yang luasnya 2,2 ha tersebut beliau juga mengembangkan bibit ikan, dengan modal yang lumayan mengeruk kantong cukup dalam sekitar Rp. 200 juta, angka tersebut sudah mengcover seluruhnya, pondok untuk bersantai, listrik, dan bibit buah naga, serta pupuk, juga ada kolam ikan, sedangkan varietas yang dikembangkan beliau yakni bibit naga Sabila, Mahardika, Kostaricensis, dengan variasi warna buah, merah, putih, kuning, orange dan hitam.
Tentu menjadi pertanyaan anda, berapakah biaya operasional yang dikeluarkan perbulannya ? dan target penghasilan beliau perbulan ?
Biaya operasional yang dikeluarkan Mu'az untuk beberapa item, tenaga kerja, pemupukan rutin dengan menggunakan pupuk organik cair juga zat perangsang tumbuh, pakan ikan, listrik dan lainnya dengan total biaya yang dileluarkan perbulan Rp. 10 juta/ bulan dengan tenaga kerja 1 orang.
Sedangkan target penghasilan yang akan dicapai perbulannya beliau gambarkan, beliau memperkirakan panen buah naga yang banyaknya 800 batang itu pada bulan 5 dan bisa diprediksi untuk awal panen per tonggak bisa menghasilkan 1/2 kilo jika dikalikan 800 batang maka produksi buah total 400 kg/ bulan, dan jika tidak ada kendala dalam produksi buah nantinya, untuk panen yang optimal diperkirakan perbatang akan menghasilkan 2kg/ bulan, ya kalikan saja dengan 800 batangnya, wah bisnis yang cukup menjanjikan, itu kalau kita bicara keuntungan, adakah kendala dibalika semua ini ?
Benar kendalanya adalah modal yang cukup lumayan besar, selain itu kebutuhan akan alat penyiraman tanaman seperti springkle akan membutuhkan sebanyak 300 titik, tentunya dengan bertahap untuk mewujudkan itu semua.
Apa sih tujuan beliau membuat kebun buah naga yang begitu luas selain, untuk ekonomi ?
"Selain kebutuhan ekonomi, saya ingin menunjukkan bahwa pertanian itu menguntungkan, dan bisa menjadi contoh kepada semua masyarakar, selain itu saya juga ingin menjadikan sebagai tempat edukasii, setidaknya sebagai rujukan studi banding bagi sektor pertanian yang ada di kabupaten tebo, itu yang terfikir dibenak saya, jika mungkin saya akan bekerjasama dengan pemerintah menjadikan tempat ini sebagai tempat Agrowisata, wacana Agrowisata ini meripakan saran yang diberikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo Pak Sarjono" ungkap Mu'as selaku pemilik kebun dan juga sebagai penyuluh saat ini.
Ir. Sarjono juga membenarkan itu semua "Benar saya juga pernah mengatakan kepada Pak Mu'az ketika beliau membuka areal kebun yang akan ditanami buah naga, alangkah lebih baik jika kebun buah naga bapak ini juga dijadikan sebagai tempat Agrowisata petik buah naga, selain bisa dijadikan tempat rekreasi juga bisa dijadikan sebagai tempat edukasi" ungkap Ir. Sarjono selaku Kadis TPHKP ketika dikonfirmasi via hp
Sebelum beliau membangun kebun buah naga denan luas 2,2 ha, beberapa petinggi - petinggi kabupaten bahkan provinsi yang pernah berkunjung ke rumah beliau untuk melihat tanaman buah naga beliau, tidak itu saja, dosen terbang IPB Yamamoto yang berasal dari Jepang pun sudah berkunjung ketempat beliau bersama Dr. Ernan Setyadi yang juga dosen IPB dan lainnya.
Semoga saja apa yang beliau cita - citakan beliau terwujud dan mencapai hasil yang di idam - idamkannya.
