Halilintar, Jemput Pahlawan Pangan Selamanya - TPHKP -->

Breaking

logo

Halilintar, Jemput Pahlawan Pangan Selamanya

Halilintar, Jemput Pahlawan Pangan Selamanya


Muara Tebo -  Sukses disektor pertanian petani pada program jajar legowo yang dilakukan petani ini seluas 200 ha yang merupakan tanam kedua pada tahun 2016 diamana sebelumnya beliau menanam hanya 1 kali dalam setahun.

Sukses di tahun 2016 kali ini dibulan Februari 2017 beliau memanen kembali padinya, bersama istri dan rekan petani lainnya yang berjumlah 6 orang maksud hati dengan senang dan riang atas keberhasilan mereka untuk panen kali ini, baru saja hendak memanen hujan turun sangat deras dan merekapun bertuduh dipondok, namun hujan tak kunjung berhenti, lama dinanti hujan masih saja turun, karena keinginan memanen lebih besar, beliau mengambil inisiatif untuk azan dipondok (biasa dilakukan masyarakat jika memohon kepada Allah untuk meredakan hujan) dan setelah melakukan azan 2 kali hujan pun reda.

Innalilahiwainailaihirojiun, nasib berkata lain baru saja Ahmad Tablawi (Alm) bersama istri dan rekan lainnya turun dari pondok untuk kembali memanen, guruh berdentum halilintar menyambar sontak saja mereka semua tak sadarkan diri dan kejang - kejang, setelah 5 menit kemudian mereka sadar dimana pada saat itu mereka hanya berpikir untuk bagaimana cara menyelamatkan diri masing - masing, dan setelah sadar dan coba membangunkan suaminya yang masih tergeletak disawah tak kunjung bangun, sang pasrah dan berserah diri bahwasanya suami beliau sudah tidak ada lagi (sembari menahan sakit karena tersambar petir dan terisak sedih bercampur aduk) melihat suaminya sudah tidak bernyawa lagi, begitulah kronologis kejadiannya.

Hal ini dibenarkan oleh istri Almarhum (Ahmad Tablawi) petani desa teluk rendah kepada Kepala Dinas Ir. Sarjono bersama rombongan ketika melayat kerumah duka.

"Kami mau panen padi samo suami dan 4 orang petani, tau - tau hujan turun deras pak jadi ditunggu - tunggu dak jugo reda, sayo suruh sumi untuk azan supayo hujan ko reda, dak lamo hujan langsung reda, kami turun samo - samo kesawah untuk manen, habistu kami galonyo dak sadar lagi pak, setelah sadar satu persatu sayo tengok suami belum bangun dan berusaho untuk membangunkan namun dak bangun - bangun, disitulah sayo tahu kalau suami sayo lah dak ado pak, (sembari meneteskan air mata kesedihan) dan sayo tengok dikepala suami ada seperti hantaman benda keras, yang membuat terluka dan meninggalkan lobang, begitulah pak kejadiannya, sayo keno jugo tapi di pinggang bagian samping, kawan yang lain ado yang keno ditangan, dikaki pak" ungkap istri almarhum dengan nada terbata bata.

Namun sebelum mendengarkan cerita beliau, Ir. Sarjono mewakili Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan sekaligus mewakili dinas  Jambi untuk menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam - dalamnya kepada keluarga yang ditingglakan.

"Kita dari Dinas TPHKP mendapat kabar duka dari petani teluk rendah bahwasanya Pak Ahmad Tablawi (Alm) meninggal dunia, kedatangan kita kesini menyampaikan rasa duka  dan turut berbelasungkawa yang sedalam - dalamnya semoga beliau diberikan Allah tempat surgaNya Amin, Almarhum merupakan petani sukses dan handal didesa ini,  kita mengucapkan banyak terima kasih kepada beliau atas dedikasinya dalam membantu terlaksananya upsus dan kedaulatan pangan, bagi kita almarhum merupakan Pahlawan Daulat Pangan, pergi meninggalkan anak istri dalam keadaan Syahid (Amiin sambut rombongan) sebab dipannggilnya beliau dalam keadaan mencari nafkah untuk anak dan istri" ungkap Ir. Sarjono kepada istri almarhum saat dirumah duka

Almarhum perrgi meninggalkan 1 orang istri dan 4 orang anak.

Ditambahkan lagi oleh Sarjono seraya berucap kepada anak almarhum. "Kamu teruskan perjuangan Ayah ya dek!, jangan sia - siakan upaya beliau, semua yang beliau lakukan hanya untuk ibu dan kamu adik beradik ya ! (sambil mengelus pundak anak laki - laki almarhum), tetap tegar". tambah beliau saat dirumah duka.

Selain itu Ir. Sarjono  juga memberitahukan bahwasanya Ibu Hj. Saniatul Lativa, SE juga turut berbelasungkawa yang sedalam dalamnya atas berpulangnya almarhum, dan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap sabar, semoga saja padi yang sudah beliau hasilkan dari tetesan tetesan keringat beliau  selama ini menjadi amal sholeh beliau dari rakyat indonesia.

Yang perlu kita ingat, Ajal menjemput tidak memandang waktu, usia dan tempat, maka dari itu marilah kita perbanyak amal sholeh dan taat beribadah.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact