Betung Bedarah Barat, Komitmen Jajar Legowo - TPHKP -->

Breaking

logo

Betung Bedarah Barat, Komitmen Jajar Legowo

Betung Bedarah Barat, Komitmen Jajar Legowo


Muara Tebo – Sudah lebih dari 15 tahun tidak ada aktifitas di hamparan luas, sehingga semak belukar saling menunjukkan diri sampai berpacu saling bersaing untuk menampakkan diri, walau tidak di pupuk, pelihara mereka tetap subur, apa lagi kalau ditanami padi sawah, yang dirawat, dipupuk coba saja bayangkan seberapa suburnya padi tersebut nantinya, dan merekalah yang paling unggul.

Desa Betung Bedara Barat saat ini ingin sekali kembali turun kesawah, mereka mengatakan alangkah indahnya ketika hamparan sawah hijau terlihat, bak padang rumput yang membentang luas tanpa sudut, melalui pertemuan rapat di balai desa Betung Bedarah Barat, Kepala BPP Kukuh, dan Penyuluh Havis, mengundang Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan, yang diwakilkan langsung oleh Kabid Ketahanan Pangan dan Hortikultura Bapak Nanang Suyanto, S.ST, yang didampingi langsung bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Bapak Asep Erawan, SP, Antonius dan Adi, kedatangan mereka sangat dinantikan oleh masyarakat Betung Bedarah Barat.

Gambar : Bapak Asep sedang memberikan penjelasan tentang percetakan sawah

Jam 14.30 diskusi dimulai, dalam pertemuan juga hadir Kades Betung Bedarah Barat, pada pertemuan masyarakat (kelompok tani) meminta agar Dinas TPHKP untuk memfasilitasi pembukaan lahan sawah, yang mana lahan tersebut sudah lebih dari 15 tahun di terlantarkan seluas 35 ha, semangat mereka timbul kembali untuk bersawah, saat ini mereka hanya melakukan tanam padi lading saja, yang hasil produksinya memang sedikit, dari situlah niat ingin bersawah kembali mereka tanamkan.

Gambar : Kabid TPH Nanang Suyanto, S.ST saat debat bersama Telompok Tani dan Kades
tentang keinginan kelompok untuk bersawah lagi

Menjawab permasalahan masyarakat (petani) tersebut Nanang Suyanto, S.ST selaku Kabid Tanaman Pangan Hortikultura mengatakan “Kita dari dinas siap membantu masyarakat (petani) dan akan kita upayakan dengan ketentuan yang ada, untuk membuka lahan kita harus lakukan yang namanya SID (Survey Investigasi Desain) karena ini hal wajib yang harus dilakukan setiap akan membuat cetak sawah baru, dan jika tidak ada kendala minggu depan kita lakukan survey, terlepas dari itu, kita akan terapkan system jajar legowo pada saat penanaman” ungkap beliau ketika diskusi bersama.(10/02)

Gambar : Kelompok yang hadir dalam diskusi 

Hal senada yang dikatakan oleh Bapak Asep Irawan, SP yang mewakili Kabid PSP “Untuk pembukaan lahan baru memang kita harus lakukan SID, agar tepat sasaran dan tidak menyalahi aturan” ungkap beliau ketika diskusi.

Didalam diskusi dikatakan Nanang, jika masyarakat ingin cetak sawah baru, ataupun penggarapan lahan yang sudah lama tidak difungsikan apakah masyarakat (petani) siap laksanakan system tanam jajar legowo ?, dengan sontak masyarakat menyepakati hal tersebut dan siap laksanakan system jajar legowo.

Dikatakan lagi oleh Nanang, kalaupun ketika survey nanti dan tim menyatakan belum memenuhi persyaratan, “kita akan garap lahan yang lama saja, dan kita akan datangkan alat berat, namun untuk biaya transport dan minyak ditanggung oleh kelompok tani itu sendiri, yang penting tahun ini Betung Bedarah Barat akan kesawah lagi”
Gambar : Bapak Nanang memberikan penjelasan tentang komitmenya kelompok
untuk bersawah lagi, sambil tinjau lokasi yang ingin dibuat sawah lagi

Jika kita melihat semangat masyarakat (kelompok tani) untuk bersawah lagi, harus kita perjuangkan dari segala upaya, andai saja hamaparan yang luasnya 35 ha tersebut, mampu memproduksi padi 7 ton/ ha saja, sudah berapa sumbangsihnya dalam menanggulangi stok padi di kabupaten tebo dan tidak menutup kemungkinan desa Betung Bedarah Barat menjadi Desa Mandiri Pangan.

Spontan ketika lagi diskusi bersama tiba - tiba salah seorang dari petani mengatakan ""besawah kiniko dapatnyo dak samo dengang dulu, dulu sudah beumo buka pagar, kerbo masuk dak perlu ngolah tanah dipijak kerbau, tanah subur, kiniko hasil dikit. jadi dak semangat kami, macam mano solusinyo” sontak petani lain mengiyakan.

Tanpa basa basi langsung dijawab oleh Pak Nanang, kalau memang masalahnya seperti itu, kita akan terapkan sistem jajar legowo pada penanaman padi kali ini, karna hasil jajar legowo lebih banyak lagi dari beumo, karna sistem jajar legowo ini sudah dilakukan pada beberapa desa dan hasilnya sangat memuaskan.

Karna semangat mereka, kades Betung Bedarah Barat pun tidak tinggal diam ia mengatakan “Kemarin kami berupaya untuk membuka sawah menggunakan ADD, namun setelah kami hitung – hitung dana tidak cukup, maka dari itulah kami mengundang bapak – bapak dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan kami undang dan mencari sulusi terbaik bagi kami, dan kami berkomitmen jika dinas membantu dalam membuka lahan yang seluas 75 ha untuk 2 kelompok tani, kami siap membuat pagar keliling” ungkap Kades Betung Bedarah Barat Fhandy dengan tegas ketika memberikan pendapatnya.

Gambar : Hingga Pukul 17.40 diskusi alot masih terjadi di lokasi yang ditinjau

Mendengarkan semangat yang begitu jelas dari kades dan masyarakat “Petani semangat sekali Kita semangat 2 kali, jika memang semangat masyarakat besar, jika memang berminat lagi, kita juga tawarkan jagung, dan cabai, nah untuk semuanya itu silahkan masukkan proposalnya ke pada kita termasuk padi, dan jangan lupa CPCL juga dibuat” tambah Nanang mengakhiri diskusi dan langsung tinjau lokasi.

Gambar : Mohon maaf disini tidak ada kesalahan kamera, namun memang hari yang sudah menjelang magrib, namun kegiatan Dinas TPHKP masih berlangsung di lapangan, jika anda melihat ada seseorang yang berdiri didalam foto tersebut, ya anda benar beliau adalah Pak Nanang sedang  menelpon Kadis TPHKP Ir. Sarjono dan mengabarkan kondisi lapangan, jika saya translatekan kira kira seperti dibawah ini teksnya


Pak Nanang : Laporan Pak, Sepertinya kondisi medan cukup berat, memang perlu alat berat
Pak Kadis    : Ok kalau begitu, diskusikan kembali kita upayakan pinajam alat berat di provinsi, namun 
                      biaya operasional dibiayai kelompok, karna dalam anggaran kita tahun ini belum ada
Pak Nanang : Siap pak, kita akan cari solusi terbaiknya pak dengan kelompok

Percakapanpun berakhir, hingga pukul 18.25, tim dari dinas tphkp baru akan berangkat pulang.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact