Terkait Harga Karet Anjlok, Masyarakat Desa Jambu Lebih Memilih - TPHKP -->

Breaking

logo

Terkait Harga Karet Anjlok, Masyarakat Desa Jambu Lebih Memilih

Terkait Harga Karet Anjlok, Masyarakat Desa Jambu Lebih Memilih


TPHKP – Muara Tebo. Desa Jambu. Usai Desa Olak Bandung sukses dalam melaksanakan pembukaan sawah seluas 25 ha secara swadaya hingga memproduksi beras, kini Desa Jambu Kecamatan Tebo Ulu tergerak untuk melakukannya.

Dilandasi berbagai faktor masyarakat (petani) Desa Jambu saat ini tengah mengupayakan pembukaan lahan sawah seluas 90 Ha, dimana 30 Ha mendapat alokasi bantuan cetak sawah dari Dinas TPHKP sedangkan 60 Ha sisanya mereka lakukan secara swadaya, perlahan demi perlahan mereka kerjakan.

Payo Lidah Tanah Kubang Ruso Sakean Lamo dengan Sakean Baru merupakan nama lokasi tempat dimana sawah akan dibuka, besar sekali harapan Kelompok Tani Mulia Indah untuk bias segera bercocok tanam kembali di sawah setelah mereka tinggalkan selama 20 tahun lamanya, selain alasan ekonomi, anjloknya harga karet yang membuat masayarakat kembali turun kesawah, hal ini tidak lepas dari motivasi dan dorongan dari penyuluh serta Dinas TPHKP yang mensuport masyarakat.


Seperti halnya yang dikatakan oleh Ir. Sarjono, Selaku Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo, ketika dilapangan, “Kita sangat senang sekali masyarakat mau kembali turun kesawah, kita Dinas siap membantu masyarakat kembali bersawah, mari kita tanamkan kembali gerakan turun kesawah, atas usulan tahun lalu Desa Jambu mendapat alokasi cetak sawah seluas 30 Ha, sedangkan yang patut kita apresiasi semangat mereka dalam membuka lahan seluas 60 Ha secara swadaya ini yang membuat mereka menjadi luar biasa, patut kita apresiasi walau secara bertahap, kita bayangkan saja jika jumlah hamparan 90 Ha sudah jadi sawah semua, berapa kontribusi masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan pembangunan daerah di sector pertanian, kita berikan applause kepada penyuluh yang sangat banyak berkontribusi dalam mebina, membimbing petani di lapangan” tegas Sarjono ketika dikonfirmasi dilapangan.

Mendengar statemen dari Kepala Dinas, ternyata hal senada yang dikatakan oleh Sanusi selaku Ketua Kelompok Tani Mulia Indah, “Ado beberapo faktor yang menjadi kendala kami selamo ini untuk bersawah, yang pertamo anjloknyo hargo karet membuat ekonomi masyarakat desa kami menjerit, sedangkan yang keduo, irigasi air yang membingungkan kami, tidak tahu jalan kemano nak ngadu, akhirnya berkat upaya penyuluh dan dorongan dinas, galonyo bisa dipecahkan, Alhamdulillah saat ini kami sedang mempersiapkan segalonyo untuk balik ke humo” ungkap Sanusi dengan senang

Tidak lama lagi tim dinas akan melakukan pembukaan sawah seluas 30 Ha di Desa Jambu, realisasi cetak sawah ini sudah dianggarkan di Tahun 2016 dan pelaksanaannya sendiri di tahun 2017.


Bertambah lagi satu desa yang menjadi penyumbang pembangunan ekonomi sector pertanian, guna mewujudkan desa mandiri pangan swasembada pangan.

Disclaimer: Images, articles or videos that exist on the web sometimes come from various sources of other media. Copyright is fully owned by the source. If there is a problem with this matter, you can contact