Malako Intan – Susesnya kegiatan petani terutama dalam pengembangan upsus pajale yang
memang program prioritas pemerintah baik itu kabupaten apalagi pemerintah
pusat, penggalakan prorgam pajale memang prioritas pemerintah diseluruh penjuru
Indonesia, yang berefek kepada penekanan impor beras bahkan mungkin menjadikan
desa – desa di Inonesia menjadi desa mandiri pangan.
Apalagi
saat ini Kementerian Pertanian menargetkan produksi alat dan mesin pertanian
(alsintan) dalam negeri hingga seribu unit. Menteri Pertanian Amran Sulaiman
menilai target tersebut perlu dikejar untuk mendorong modernisasi sektor
pertanian di Indonesia.
“Saya
akan tetap berusaha semampu dan semaksimal mungking membantu untuk mendapatkan
program – program bantuan pertanian dari pemerintah pusat untuk provinsi jambi
khususnya untuk kabupate tebo, karena saya melihat, pertanian kaupaten tebo
punya potensi dalam menciptakan desa mandiri pangan, seperti malako intan ini, produksinya
lebih besar dari tahun sebelumnya” ungkap Anggota DPR RI Komisi IV Ibu Hj.
Saniatul Lativa, SE ketika memberikan sambutan di lokasi panen raya.
Ibu
Hj. Saniatul Lativa menilai kegitan pertanian di kabupaten tebo terus bangkit,
semoga saja benar apa yang dikatakan beliau, jika demikian tebo bisa memiliki
desa yang mandiri pangan tentunya, bahkan mungkin bisa menjadi produsen padi mininal
untuk skala kabupaten.
Hj.
Saniatul Lativa, SE juga menambahkan “Setetes keringat yang bapak – bapak dan
ibu – ibu tani keluarkan sangat berarti
bagi masyarakat Indonesia, semangat dan perjuangan bapak ibu dalam membangun
sektor pertanian, dengan sendirinya bapak dan ibu turut membangun pembangunan
daerah kabupaten tebo ini, saya berharap bapak ibu terus mengembangkan apa yang
sudah dicapai hari ini, saya berjanji akan selalu berusaha sekuat tenanga membawa
program – program bantuan dari pemerintah pusat nantinya” ungkap beliau
mengakhiri sambutan.

